Postingan

HAKIKAT POLITIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

HAKIKAT POLITIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Banyak orang yang sudah tak asing dengan kata politik. Secara umum mereka mendefinisikan bahwa politik merupakan sebuah hal yang kotor, sebuah hal yang penuh tipu dan lawan. Sehingga mereka pun seringkali enggan dan merasa acuh terhadap politik yang sebenarnya. Tanpa mereka tahu hakikat politik itu, mereka terus dalam pemikiran kotor dan kolot tersebut. Pada akhirnya, banyak orangtua yang tak menginginkan anaknya untuk terjun di dunia politik. Tanpa disadari bahwa sejatinya politik itu telah melekat pada setiap individu. Karena pada dasarnya manusia itu berpolitik. Dengan mereka memberikan pendapatnya mengenai politik itu buruk sudah termasuk politik. Hal tersebut berkaitan dengan menyampaikan pendapat politiknya. Tentu hal tersebut erat dengan demokrasi yang merupakan sistem politik yang dianut Indonesia, yaitu bebasnya menyampaikan pendapat, pandangan, kritik dan saran yang membangun. Politik dalam lini kecil yaitu keluarga.

26-27-28 April 2013

Gambar
26-27-28 April 2013 merupakan sebuah hari yang sangat tak terluakan bagi saya. Setelah menempuh Ujian Nasional pada 15-18 April 2013, saya diajak oleh orang PMI untuk turut serta dalam Bencana Kawah Timbang di Desa Kepakisan, Kecamatan Banjarnegara. Waktu itu keadaan saya baru pulih dari sakit, dan orangtua juga mendukung agar saya ikut dalam penanganan bencana tersebut. 26 April berangkat dari rumah pukul 06.30 WIB. Rencana pemberangkatan pukul 07.30, namun mundur hingga jam 08.00, hal tersebut karena banyak hal yang erlu dipersiapkan lagi untuk barang-barang yang akan dibawa, meliputi peralatan dapur umum, tenda pleton, tenda penginapan, dan lainnya. Kita berangkat melalui jalur utara, yang dirasa lebih dekat dengan lokasi bencana. Namun pada nyatanya rute yang ada lebih lama dan jalanan un banyak yang berlubang. Namun hal tersebut hilang setelah menikmati perjalanan yang ada. Kita berangkat dengan satu mobil ambulance dan satu mobil pick-up serta 3 orang yang menggunakan

Cerpen : Kuukir Namamu di Kain Persahabatan

Berawal dari masa MOS di SMA Dira menegenal sosok Amel, gadis berparas ayu nan lugu. Dua tahun lamanya mereka telah menjalin sebuah persahabatan. Mereka telah mengerti satu sama lain bagaimana sifat ataupun bahasa tubuh yang ditunjukkan. Sampai-sampai banyak orang mengira bahwa mereka berasal dari keluarga yang sama. Namun, faktanya mereka berasal dari keluarga yang sangat berbeda. Dira. Dira berasal dari keluarga masa kini. Keluarga yang amat sangat mengerti semua perkembangan baru di dunia. Gadget terbaru, model fashion terbaru, berita dunia terbaru, dan lainnya semua diketahui keluarga Dira. Jadi, buat kalian yang mau tau perkembangan dunia terbaru langsung wawancarai si Dira. “Hey, Shin. Ada berita nih buat kamu.” Sambil duduk di samping Shinta. “Apa? Penting untuk kelangsungan hidup saya kah?” “Penting banget. Minggu depan ada konser penyanyi idolamu di deket-deket sini. Ini alamatnya. Aku tulis buat kamu nih.” Menyodorkan kertas berisikan alamat temat konser. “Aku kok

Pesona Curug di Pinggiran Kali Kacangan

Gambar
31 Juli 2013 merupakan hari yang 'whuuuuu keren'. yahh, pada hari itu saya bersama 3 teman SMP saya mau menjelajah pesona di Kali Kacangan. Mereka adalah Hasan Albana, Fendi Susilo dan Eko Sigit. Kita memulai start dari rumah Hasan pukul 15.15. Dalam perjalanan kita berhenti terlebih dahulu untuk menunaikan kewajiban. setelah itu 15 menit pun kita sampai di perbatasan Purbalingga-Banjarnegara. Setelah sampai, kita mau mengajak teman SMP juga yang rumahnya dekat dengan tempat tersebut. Namun teman yang bernama Ari tersebut sudah bekerja di Kalimanah, dan rumahnya pun kosong karena keluarganya merantau di Ibu Kota Indonesia. Saat menunggu teman kita Dian, Hasan rupanya di telefon oleh ibunya untuk segera pulang. Katanya ada sesuatu, dan akhirnya Hasan pulang terlebih dahulu, ia pulang bersama Dian yang kebetulan juga mau ke Kutawis. Akhirnya kami hanya bertiga menuju Curug tersebut. Dan karena waktu yang sudah sore serta lokasi jauh dari jalan, makanya kami menitipka sepeda mot